Page 163 - Mushaf Madani
P. 163

162                   7. SURAH AL-A’RAF - Tempat Tinggi
                              Di Antara Syurga Dan Neraka
             88.  Pembesar-pembesar yang sombong daripada  kaum Syu'aib berkata,
             “Sesungguhnya kami  akan  mengusirmu  wahai  Syu'aib  dan  orang beriman
             yang menjadi pengikutmu dari negeri kami ini, atau (melainkan) kamu kembali   sesungguhnya kami   dari-  (mereka) me-  orang  pemuka-  Ber-
             kepada agama kami.” Syu'aib menjawab, “Adakah (kamu hendak melakukan   wahai Syu'aib  akan mengusirmu  kaumnya  pada  nyombongkan diri  yang  pemuka  kata
             yang demikian) sekalipun kami tidak menyukainya?”
             89. “Sesungguhnya (itu  bermakna)  kami berdusta terhadap Allah, jika kami
             kembali kepada agama kamu sesudah Allah menyelamatkan kami daripadanya.
             Tidaklah harus kami berpatah balik kepadanya sama sekali, kecuali jika Allah,
                                                                         adakah
                                                                                            da-
                                                                               (Syu'aib)
             Tuhan kami menghendakinya. Pengetahuan Tuhan kami meliputi akan tiap-tiap   meskipun  menjawab  agama  lam  engkau  atau  negeri   dari  bersama-  (mereka)  dan orang
                                                                                                 kembali
                                                                                                                                    yang
                                                                                                                           beriman
                                                                                                                      mu
                                                                                      kami
                                                                                                           kami
             sesuatu. Kepada Allah jualah kami bertawakal. Wahai Tuhan kami, hukumlah
             antara kami dan kaum kami dengan kebenaran (keadilan).  Engkau jualah
             sebaik-baik hakim.”
             90.  Pembesar-pembesar  yang  kafir  daripada  kaum  Syu'aib  berkata  (kepada
                                                                                                                             orang yang
                                                                                                                                     kami
             orang ramai), “Sesungguhnya jika kamu mengikut  Syu'aib, nescaya jadilah   agama kamu  da-  kami  jika  suatu pen-  Allah  terha-  kami meng-  Sesung-  membencinya  adalah
                                                                                                         dap
                                                                                              dustaan
                                                                                  lam kembali
                                                                                                            ada-adakan
                                                                                                                   guhnya
             kamu orang yang rugi.”
             91. Lalu, mereka dibinasakan oleh gempa  bumi  (yang membunuh  mereka),
             maka jadilah  mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di  tempat masing-
             masing.                                                                        kami
                                                                                                ba- untuk
                                                                         meng-
                                                                                                             dan
                                                                                  ke-
             92. Orang yang mendustakan Syu'aib (hancur sama sekali) seolah-olah mereka   hendaki  jika  cuali  di dalam-  berpatah  hawa kami  ada  tidaklah  daripada  Allah  menyelamat- ke-  sesu-
                                                                                                                            kan kami
                                                                                                                                      dah
                                                                                                                   nya
                                                                                                                                  tika
                                                                                       nya
                                                                                            balik
             tidak pernah tinggal di negeri itu. Orang yang mendustakan Syu'aib, mereka
             termasuk dalam kalangan orang yang rugi.
             93. Kemudian Syu'aib meninggalkan mereka sambil berkata, “Wahai kaumku!
             Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepada kamu perintah-perintah
             Tuhanku,  dan  aku  telah  memberi  nasihat  kepada  kamu.  Maka,  tiada  sebab   bukakanlah  Tuhan  kami  Allah kepada  pengeta-  sesuatu  atas  Tuhan  luas  Tuhan  oleh
             bagiku merasa sedih terhadap orang kafir (yang telah binasa itu).”  kami  bertawakal    huan-Nya    setiap  kami    kami  Allah
             94. (Allah berfirman), Kami tidak mengutus dalam sesebuah negeri seorang
             nabi (yang didustakan oleh penduduknya), melainkan Kami timpakan mereka
             dengan kesusahan (kesempitan hidup) dan  penderitaan (penyakit), supaya
             mereka tunduk merendah diri (insaf dan tidak berlaku sombong).  para  Dan     Pembuka   sebaik-  dan  dengan  kaum kami  dan  antara
             95.  Setelah  (mereka  tidak  juga  insaf)  Kami  gantikan  kesusahan  ini  dengan   pemuka  berkata  (Pemberi Keputusan)  baik  Engkau  kebenaran  antara  kami
             kesenangan  hingga mereka bertambah  ramai  (serta senang-lenang)  dan
             berkata (dengan angkuhnya), “Sesungguhnya nenek moyang kita juga pernah
             merasai kesusahan  dan kesenangan (sebagaimana yang kita rasakan).”
             Lalu  Kami  timpakan  mereka  (dengan  azab)  secara  mengejut,  mereka  tidak   pasti orang  jika de- sesungguh-  kamu  sesung-  (mereka)  orang
             menyedarinya (sebelum saat datangnya azab itu).                yang rugi  mikian nya kamu  Syu'aib  mengikut  guhnya  kaumnya  dari  kafir  yang
                                                                                                            jika
               MAKNA KALIMAT
                                                                               mayat-mayat  tempat   da-  maka jadilah  gempa bumi  Maka menimpa
             ▪ SURAH AL-A’RAF: 91                                              bergelimpangan  mereka  lam  mereka          mereka
             Merupakan jamak daripada kata nama pelaku iaitu   Berasal daripada kata   (mereka)  orang   di  mereka  ti-  seakan-  (mereka)  Orang
             kerja    yang bermaksud mengumpulkan sesuatu. Ibnu Manzur dalam Lisan al-  Syu'aib  mendustakan  yang  dalamnya  tinggal  dak  akan  Syu'aib  mendustakan  yang
             Arab mengatakan perkataan ini bermaksud melazimi tempatnya dan tidak berganjak
             darinya  seperti  ia  mencengkam  di  tanah,  seperti  jika  disebut
             bermaksud burung itu duduk dan menempel di tanah. Perkataan ini juga digunakan   sesung-  wahai  dan (dia)  daripada  Maka dia (Syu'aib)   orang yang rugi  mereka  adalah
             sebagai kinayah (kiasan) bagi menggambarkan seorang yang kuat tidur dan pemalas   guhnya  kaumku  berkata  mereka  berpaling  mereka
                    seolah-olah dia tidak dapat bergerak dari tempatnya. Ibnu ‘Asyura dalam
             tafsirnya mengatakan bahawa perkataan ini menggambarkan keadaan tubuh badan
             yang  sangat  kaku  dan  tidak  bergerak  seperti  seorang  yang  melutut  dengan  dua   aku merasa  maka  kepada  dan aku telah  perutusan-  aku telah menyampaikan
             betisnya diikat rapat sambil dada menghadap ke bumi. Ia merupakan kiasan bagi   sedih  bagaimana  kamu  menasihatkan  Tuhanku  perutusan  kepada kamu
             keadaan mayat ketika mati dengan seburuk-buruk keadaan.
             [Ibnu Faris, Ahmad bin Faris bin Zakaria, 1979, Mu’jam Maqayis al-Lughah. Lihat: Ibnu ‘Asyura,
             Muhammad al-Tahir bin ‘Asyur, 1984, Al-Tahrir wa al-Tanwir. Lihat: Al-Raghib al-Asfahani, Abu
             al-Hussain bin Muhammad, 1992, Al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an.]  melain-  seorang  dari-  sebuah   di  Kami  Dan  orang yang kafir  kaum  terhadap
                                                                         kan  nabi  pada  negeri  dalam  utuskan  tidak
                      DOA DALAM AL-QUR’AN | MEMOHON KEADILAN  162
                                                              162
                                                                                                                  dengan
                                                                                                                                    Kami
                                                                                     (mereka)
                                                                                               supaya
                                                                                                                            pen-
             ▪ SURAH AL-A’RAF: 89                             162         Kemu-    merendah diri  mereka  dan penderitaan  kesusahan  duduknya  timpakan
                                                                           dian
                                                              162
             Doa ini  merupakan doa yang dibaca oleh Nabi Syu’aib  a.s setelah diusir  oleh
             kaumnya lantaran kerana menentang kebatilan mereka.  162
                                                              162
                                                              162
                                                                                            mereka ber-
                                                                                                                                    Kami
                                                                          telah
                                                              162        menimpa  sesung- dan mereka  kembang biak hingga  (dengan)  keburukan  tempat  gantikan
                                                                                                   se-
                                                                                     berkata
                                                                                                         kebaikan
                                                                               guhnya
                                                              162
                                                              162
                                                              162
                                                              162
                                                              162
             Maksudnya: “Wahai Tuhan kami, hukumlah antara kami dan kaum kami dengan   (mereka)  ti- sedangkan  (dengan)  lalu Kami   dan  oleh  nenek
                                                              162
             kebenaran (keadilan). Engkau jualah sebaik-baik hakim.”         menyedarinya  dak mereka  tiba-tiba  timpakan mereka  kesenangan  kesusahan  moyang kami
                                                              162
                                                                           MAD 2/4/6    DENGUNG       MAD 4/5     QALQALAH       MAD 6
                                                  HADIS RASULULLAH S.A.W | BERBAIK SANGKA DENGAN ALLAH S.W.T
         7 • SURAH AL-A’RAF  Hadis yang diriwayatkan oleh Suhaib ini membahaskan tentang keadaan   Maksudnya: “Amat menakjubkan urusan seorang mukmin kerana setiap urusannya adalah baik, dan itu tidak akan
              ▪ SURAH AL-A’RAF: 95
              orang yang beriman sebagaimana yang disebutkan di dalam Surah al-
              A’raf ayat 95. Setiap mukmin yang sempurna imannya akan sentiasa
              mendapat  kebaikan  dalam  urusannya  kerana  dia  sentiasa  bersyukur
              dan bersabar apabila ditimpa kesusahan. Maka ini dapat menaikkan
              kedudukannya dan dianugerahkan pula pahala tanpa batasan daripada
                                                              sesuatu yang mengembirakan dia bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya. Jika dia ditimpa kesusahan dia
              Allah s.w.t. Sedangkan seseorang yang tidak beriman apabila ditimpa
                                                              bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.”
              musibah, hatinya akan berkeluh kesah, jiwa selalu meronta, terseksa   berlaku kepada seorang pun kecuali kepada seorang mukmin (yang sempurna keimanannya). Jika dia mendapat
       JUZ    serta tidak redha walaupun telah diberikan pelbagai nikmat. Rasulullah   [Riwayat Muslim, Kitab al-Zuhdi wa al-Roqoiq, Bab al-Mukmin Amruhu Kulluhu Khair, no. 2999.  Lihat: Abu al-Husayn Muslim bin al-
        9     s.a.w sendiri bersabda,                         Hajjaj bin Muslim, 2010, Sahih Muslim. Lihat: Ibnu Kathir, Ismail bin Umar, 1999, Tafsir al-Qur’an al-‘Azim (Tafsir Ibnu Kathir).]
       JUZUK M9 PERKATA.indd   162                                                                                               23/10/2020   12:37 PM
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168